Orang besar menindas yang kecil


Semut emang kecil apalagi di foto pake kamera gadget, hampir susah untuk bisa mendapati hasil yg bagus, mestinya saya memiliki kamera dengan lensa makro mungkin baru bisa mendapat hasil yang bagus. Bersyukur yah semut gak bisa selfi, gak suka pamer ganteng dan kecantikan kaya manusia. Stop selfi yah.. jadi ga nyambung heheheu..

Kita semua pasti pernah merasakan digigit semut, meskipun ukurannya kecil, bila tubuh kita ini yang besar digigit olehnya akan terasa juga rasa sakitnya, yah ceritanya sih aku baru saja digigit oleh semut yang sontak akupun membalas dengan cara sadis melakukan pembunuhan terhadapnya, terlihat pertarungan yang tidak adil bukan? Jelas karena semut pasti menganggap kita adalah raksasa bahkan mungkin raksasa yang tidak punya hati nurani bener gak?.

Saya rasa kalo semut beranggapan demikian memang tidak ada salahnya karena tubuh kita yang sangat besar, pastilah tidak akan menganggap yang berukuran kecil, tidak mau melihat dan sering kali menginjaknya, bahkan mentang-mentang besar juga kita suka bertindak sesuka hati terhadap yang kecil. disitu jelas karena manusia memang memiliki potensi menindas yang kecil bila dirinya menjadi besar. Tapi jangan sampai yah..

Kalau saja semut bisa menjelaskan mengapa hinggap di kulit dan mengapa mengigit saya, pastilah akan terjadi perdebatan yang sengit. Hmmm jadi teringat kisah seorang nabi, kalian pasti pernah mendengar kisah nabi Sulaiman A.S, tetapi sayangnya kita tidak seperti beliau yang diberikan keistimewaaan mukjizat bisa berbicara dengan semut bahkan munguasai bangsa jin.

kita balik ke cerita pembunuhan saya terhadap semut..

Semut, meskipun engkau ini kecil, sebetulnya saya tidak meremehkan mu, saya tau engkau sama dengan ku sama-sama sebagai komponen semesta ciptaanNya yang memiliki hubungan korelasi.

Oleh karena itu saya sangat berterimakasih padamu, karena tanpa mu mungkin banyak mayat-mayat cicak, kecoa dll disekitarku, bahkan banyak hama yang menyerang tanaman yang aku makan sehari-hari.

Ya engkaulah semut yang mengajarkan untuk bertegur sapa terhadap sesama dan mengajarkan untuk selalu mau berbagi. tapi maaf ya semut, saya lagi-lagi harus membunuh mu dengan cara yang sadis setelah tubuhku engkau gigit, sebetulnya sungguh tanpa disengaja, karena sontak tangan ku menggaruknya. saya yakin ini karena salah pemahaman manusia yang besar sepertiku, jadi tolong maafkan aku lagi yah

14 comments:

  1. Penulis yang riang, dan semut yang malang :X

    ReplyDelete
  2. waw, ini pengambilan bahasa dan suku katanya bagus, visitor friendly banget gan heheheh emang penulis hebat nich agan heheh

    salam cinta dan romansa

    Lukman
    Budi Media Network
    www.alfarisy.top

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kang lukman ini berat kalo memberikan komentar, saya jadi menciut .. hehehe.. terima kasih komentar dan kunjungannya ..

      Delete
  3. Ternyata sobat ini berbakat sekali dalam menulis cerita yah hehehe... mantab cerita tentang semutnya sob ... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bakat ku bingung mencari tema untuk menulis hihihi.. terima kasih bro eka sudah mampir disini..

      Delete
  4. Bakat terpendam nih dalam hal menulis cerpen..ahhahayyy

    ReplyDelete
  5. Saya juga pernah ngga sengaja ngebunuh semut.
    Tulisannya menarik Sob, unik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya sering banget kayanya soalnya dirumah banyak semut .. terima kasih atas kunjungannya ..

      Delete
  6. Kunjungan balasan Kawan, met aktifitas aja..

    ReplyDelete

Instagram